Pentingnya Struktur Organisasi pada Koperasi

struktur organisasi koperasi

Dalam berbisnis atau menjalankan suatu perusahaan, kamu tentunya membutuhkan orang lain untuk keberlangsungannya. Dalam skala kecil, umumnya sebuah usaha memiliki 4 sampai 10 orang yang memiliki masing-masing peran dan tanggungjawab.

Sedangkan untuk skala besar, jumlah orang yang terlibat dalam sebuah bisnis bisa mencapai ratusan hingga ribuan orang.

Bekerja atau mempekerjakan orang lain pada sebuah perusahaan artinya perlu adanya struktur organisasi yang baik, termasuk dalam ruang lingkup kecil seperti koperasi.

Tidak adanya manajemen organisasi yang baik bisa memperburuk keadaan, serta menghambat aktivitas di dalamnya. Interaksi antar pegawai sudah tentu menjadi rutinitas sehari-hari.

Mengapa Harus ada Struktur Organisasi?

Memiliki struktur organisasi yang baik pada koperasi dapat menunjang semua aktivitas di dalamnya. Dengan adanya struktur yang jelas, semua pekerja dapat memahami tugas masing-masing untuk dieksekusi kemudian.

Struktur pada organisasi koperasi juga membuat peraturan yang dibuat benar-benar mengikat semua anggota, dengan tujuan yang jelas: meraih kesuksesan.

Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan sebuah struktur organisasi pada suatu koperasi yang mana bisa melancarkan semua aktivitas di dalamnya.

Baca juga: Pengertian Koperasi, Sejarah, Fungsi, Tujuan, dan Sistem Pengelolaan Humanis

1. Satukan Perspektif

Tidak peduli jabatan dalam sebuah koperasi, semua orang yang ada di dalamnya harus memiliki perspektif yang sama dalam memandang pekerjaan yang digeluti.

Perlu adanya visi misi serta tujuan yang jelas, dimana semua orang dalam organisasi bekerja sama dengan keras untuk mencapainya.

Dengan adanya perspektif yang sama dalam memandang keberlangsungan koperasi, tujuan yang ingin dicapai akan mudah diraih. Tentu saja, semua akan didapat dengan usaha yang sungguh-sungguh dan komunikasi yang baik antara satu dengan yang lain.

Adanya miss-understanding bisa membuat proses pekerjaan menjadi terhambat, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keberlangsungan koperasi.

2. Struktur dan Tanggungjawab yang Jelas

Di setiap instansi termasuk koperasi, sudah tentu ada ada struktur yang terdiri dari pimpinan dan pegawai. Namun, setiap orang perlu memahami posisi atau jabatan yang sedang diemban, termasuk tugas dan tanggungjawabnya.

Jika berada pada posisi yang memiliki target tertentu, misalnya marketing, seseorang tersebut harus benar-benar mengetahui apa saja yang harus dia lakukan.

Contohnya, anggota koperasi yang memiliki tugas untuk menawarkan dana kepada nasabah harus sadar akan tanggungjawabnya.

Begitu juga dengan seorang pemimpin, harus mampu memberikan arahan kepada bawahannya dengan pola komunikasi yang efektif. Dengan demikian, tujuan utama sebuah koperasi dapat tercapai dengan baik.

Setiap orang yang berada pada suatu koperasi memiliki peran masing-masing untuk meraih kesuksesan bersama. Jika ada satu yang tidak bekerja dengan maksimal, maka ini akan mempengaruhi kinerja yang lain.

3. Saling Koordinasi

Bekerja dengan banyak orang itu artinya kamu harus melakukan koordinasi untuk kebutuhan tertentu. Pada umumnya, satu pekerjaan yang dilakukan oleh anggota koperasi saling berkaitan dengan yang lain.

Oleh karena itu, koordinasi yang baik akan menciptakan iklim yang bagus. Jika ini terjadi, bukan tidak mungkin goal utama akan mudah dicapai. Begitu juga sebaliknya, koordinasi yang buruk akan menghambat proses yang sedang berlangsung.

Baca juga: Jenis-jenis Koperasi yang ada di Indonesia

Terapkan dari yang Skala Terkecil

Setelah mengetahui beberapa aspek penting dalam membuat dan menjaga struktur organisasi yang baik, kamu bisa memulainya dalam lingkup terkecil kamu, misalnya lingkungan divisi.

Jika sukses terlaksana, kamu bisa mulai menerapkannya ke lingkup yang lebih besar. Struktur organisasi yang baik akan membantu kamu dalam meraih tujuan utama dalam menjalankan sebuah koperasi. Selamat mencoba!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *