9 Jenis Font yang Harus Dihindari untuk Desain Logo

jenis font buruk untuk logo

Punya logo sendiri untuk bisnis kamu memang hal wajib, tapi bukan berarti kamu bisa menggunakan semua font atau tipe huruf untuk logo tersebut.

Banyak font yang dianggap tidak cocok digunakan sebagai logo oleh para desainer. Daripada salah pilih nantinya, yuk lihat font yang harus dihindari untuk logo di sini sebelum membuatnya.

Jenis Font yang Sebaiknya Dihindari

1. Bradley Hand

Meski terkesan seperti tulisan tangan yang rapi, tetapi keterbacaan dari font Bradley Hand cukup buruk. Soalnya, font satu ini sangat tipis.

Meski ukurannya dibesarkan sekalipun, Bradley Hand tetap kurang bisa dibaca dari jarak panjang yang jauh. Padahal, salah satu ciri logo yang baik adalah keterbacaan yang tinggi.

2. Bauhaus

Sejarah yang panjang dari font satu ini tidak membuatnya jadi favorit untuk soal font logo. Bauhaus memiliki bentuk yang padat dan bulat serta cukup susah untuk diutak-atik.

Font ini juga sangat tidak cocok digunakan pada perusahaan yang berhubungan dengan teknologi atau sesuatu yang modern.

Baca juga: 17 Jenis Font Keren untuk Desain Grafis

3. Verdana

Font satu ini sangat cocok untuk isi, namun tidak cocok untuk logo. Verdana dianggap kurang mewah dan terlalu generik untuk sebuah logo. Padahal, esensi dari sebuah logo adalah untuk membuat perusahaan kamu memiliki kelas yang tinggi di mata para pelanggan.

Logo juga harus bisa stand out agar para pelanggan tidak mudah melupakan perusahaan kamu.

4. Courier New

Sama seperti Bradley Hand, font satu ini memiliki keterbacaan yang terbatas karena font-nya yang tipis. Courier New juga lebih cocok digunakan sebagai font dekoratif untuk kamu yang membutuhkan font dengan gaya mesin ketik. Bukan sebagai logo.

Baca juga: 4 Tips Membuat Desain Sampul Buku yang Menarik Pembaca

5. Comic Sans

Font yang kerap digunakan oleh komik ini memang termasuk yang paling tak disukai oleh para desainer untuk sebuah logo. Pasalnya, Comic Sans memiliki bentuk yang kurang estetik dan memang, lebih cocok digunakan sebagai isi dari sebuah komik. Tidak untuk yang lainnya.

6. Papyrus

Sama seperti dengan Bradley Hand dan Courier New, keterbacaan dari font satu ini cukup rendah. Selain itu, Papyrus memiliki tingkat estetika yang rendah, membuatnya tidak pas digunakan sebagai logo.

Baca juga: Apa itu 3D Printing? Pengertian dan Kelebihannya

7. Bleeding Cowboys

Font dekoratif satu ini memang sesuai namanya, cukup digunakan sebagai dekorasi saja. Bukan sebagai logo. Meski kesannya keren dan western, tetapi kamu tak sebaiknya memilihnya sebagai font untuk logo kamu.

Bleeding Cowboys memang tebal, namun dekorasi di ujung huruf-hurufnya membuat font ini jadi salah satu jenis yang paling ribet untuk digunakan.

8. Pacifico

Sebenarnya font satu ini cukup manis untuk digunakan sebagai logo, kesan friendly yang diberikan juga membuat Pacifico pas digunakan untuk kamu yang memiliki usaha dengan market anak muda.

Sayangnya, Pacifico sudah digunakan oleh terlalu banyak perusahaan kecil. Sehingga, kalau kamu mencari yang stand out, sebaiknya hindari font ini.

9. Capture It

Sama seperti Bleeding Cowboys, font satu ini cocok digunakan sebagai dekorasi saja. Tidak sebagai logo. Pasalnya, banyak bagian dari font ini yang menghilang karena memang kesan yang ingin ditampilkan dari Capture It adalah “font dari poster zaman dahulu yang sudah mulai pudar”.

Jadi, apa kamu mau sesuatu yang pudar untuk logo kamu? Tentunya tidak, kan?

Ada banyak font keren yang bisa kamu gunakan sebagai logo, contohnya Garamond, Helvetica dan Trajn. Fontfont ini memang banyak digunakan oleh merek-merek besar tetapi mereka juga mudah dimodifikasi.

Sehingga, kamu bisa membuat banyak variasi dari font tersebut yang membuat logo-mu tetap stand out dan menarik. Jadi, jangan asal pilih, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *