Apa Itu 3D Printing? Mengapa Kamu Mungkin Membutuhkannya?

3d printing

Di era perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin berkembang pesat seperti sekarang ini, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan dengan lebih mudah, salah satunya adalah dengan 3D printing (percetakan 3D).

Berbeda dari teknologi percetakan sebelumnya di mana kamu bisa mencetak tulisan dan gambar pada selembar kertas dengan bantuan printer, maka 3D printing memungkinkan kamu mendapatkan hasil cetakan berupa wujud tiga dimensi.

Pada dasarnya, jauh sebelum populer seperti sekarang ini, 3D printing sudah lama ditemukan dan digunakan, terutama oleh perusahan yang membuat cetakan prototype untuk produk mereka, seperti mobil atau bangunan gedung.

Bedanya, saat itu bahan yang digunakan masih cukup rapuh sehingga hasil cetakan mudah hancur dan belum memungkinkan untuk dikomersilkan seperti sekarang ini. Lantas, apakah kamu membutuhkan 3D printing ini?

Mengenal 3D Printing Serta Kelebihannya

1. Penting untuk bidang medis

3D printing ini bisa digunakan dalam bidang medis untuk keperluan penyembuhan pasien. Bahkan saat ini sudah ada bahan yang sangat mirip dengan liver manusia yang dikenal dapat memperbaiki dan tumbuh pada saat ada bagian yang rusak.

Penggunaan 3D printing ini untuk kepentingan implan yang dibuat semirip mungkin dengan bagian tubuh pasien. Biasanya, pasien di-scan terlebih dulu lalu diubah menjadi bentuk 3D di komputer dan diproses pada printer 3D.

Teknologi yang canggih satu ini mampu mengurangi waktu tunggu pasien yang membutuhkan donor organ. Kemungkinan adanya penolakan tubuh pasien terhadap organ buatan ini juga diklaim lebih rendah.

Hal ini dikarenakan adanya sel alami yang tumbuh pada organ buatan. Selain itu, pemakaian obat dengan harga mahal pun diharapkan dapat dikurangi.

Baca juga: 9 Jenis Font yang Harus Dihindari untuk Desain Logo

2. Simulasi bencana alam

Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor memang sulit diprediksi. Namun, dengan adanya teknologi 3D printing saat ini, ilmuwan semakin dimudahkan dalam menjalankan penelitian terkait simulasi terjadinya bencana alam.

3D printing ini disebut-sebut juga akan menghemat anggaran penelitian sebab tidak harus membangun gedung atau rumah sungguhan dengan material bangunan pada umumnya.

3. Keperluan otomotif dengan 3D printing

3D printing juga digunakan untuk keperluan otomotif seperti yang dilakukan seorang pakar teknik asal California, Eric Harrell, yang menciptakan mesin mobil lewat teknologi ini. Produk yang ia ciptakan merupakan komponen mesin Toyota 22RE.

Metode yang diterapkan Harrell adalah penggabungan hasil cetakan transmisi dan bagian mesin yang dicetak menggunakan 3D printing. Kedua komponen tersebut selanjutnya digabungkan menjadi satu kesatuan.

Mesin untuk transmisi manual 5-speed ini membutuhkan waktu pencetakan selama 48 jam. Waktu ini tentu lebih cepat jika dibandingkan dengan pengerjaan konvensional.

Namun demikian, tidak semua bagian mesin adalah hasil 3D printing. Bantalan mesin serta baut tetap harus dibeli di toko mekanik.

Tidak jauh berbeda dari printer pada umumnya, cara penggunaan printer 3D juga masih sama. Akan tetapi, perbedaan terletak pada kalibrasi mesin cetak tiga dimensi itu sendiri.

Jika printer konvensional tidak membutuhkan kalibrasi dalam jangka waktu singkat, maka 3D printing sangat membutuhkan kalibrasi setiap menitnya untuk bisa menghasilkan cetakan yang presisi sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

Tak heran jika harga yang dibanderol untuk benda-benda hasil 3D printing sedikit lebih mahal dibandingkan produk printing lainnya.

Baca juga: 17 Jenis Font Keren untuk Desain Grafis

Untuk itu, saat memilih jasa 3D printing atau percetakan kamu wajib selektif membandingkan harga dan kualitas yang diberikan. Jangan tergiur harga murah tetapi kualitasnya masih abal-abal. Semoga bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *