Puasa Ramadan adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Dalam melaksanakan puasa Ramadan, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah membaca doa niat puasa Ramadan.
Rasulullah SAW pun telah menyebutkan bahwa puasa yang tidak diawali dengan niat di malam harinya dianggap tidak sah.
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi).
Anjuran membaca doa buka puasa Ramadan juga tidak kalah pentingnya.
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa doa ketika berbuka puasa Ramadan termasuk doa yang istijabah atau tidak akan ditolak oleh Allah SWT.
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya: “Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi,” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).
Namun, sebelum melaksanakan puasa Ramadan, penting bagi kita untuk mengetahui kapan awal puasa Ramadan dimulai.
Biasanya, keputusan awal puasa Ramadan ditetapkan melalui sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.
Meski pemerintah Indonesia saat ini belum menetapkan keputusan terkait kapan awal puasa Ramadan 2023, namun berdasarkan perkiraan dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M yang diterbitkan Kemenag RI, awal puasa Ramadan 2023 diperkirakan akan jatuh pada tanggal 22-23 Maret 2023.
Sementara itu, Muhammadiyah sudah menetapkan tanggal kapan awal puasa Ramadan 2023 melalui Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023.
Menurut Maklumat tersebut, awal puasa Ramadan 1444 H akan dimulai pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023 M. Oleh karena itu, perkiraan awal puasa Ramadan 2023 akan jatuh sekitar 9-10 hari lagi.
Dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadan, penting bagi kita untuk memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi dan membaca doa niat puasa Ramadan serta doa buka puasa Ramadan.
Baca juga: Berapa Hari Lagi Puasa Ramadhan 2023? Ini Info Terbarunya
Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta’âla.
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta’ala.”
Menurut Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin 2, membaca niat pada malam sebelum melakukan puasa Ramadan hukumnya wajib. Jumhur ulama mensyariatkan pengulangan niat sesuai dengan jumlah hari.
Dalam artian, niat dalam puasa Ramadan tetap harus dibaca setiap harinya karena dianggap ibadah satu hari tidak berkaitan dengan ibadah hari setelahnya.
Namun, mazhab Maliki berpendapat bahwa doa niat puasa Ramadan cukup dilakukan satu kali, dengan catatan waktu berpuasa dilakukan setiap hari seperti puasa Ramadan.
Doa Buka Puasa
berikut ini bacaan doa buka puasa yang dinukil dalam keterangan hadits di antaranya sebagai berikut:
1. HR Bukhari dan Muslim
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Bacaan latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: “Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
2. HR Abu Daud
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Bacaan latin: Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah,”
Baca juga: 15 Menu Buka Puasa Ramadhan yang Praktis Dibuat di Rumah
Syarat dan Ketentuan Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang memiliki syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh orang yang ingin melaksanakannya.
Berikut ini adalah penjelasan lebih detail mengenai syarat dan ketentuan puasa Ramadhan:
Siapa yang Wajib Puasa Ramadhan?
Muslim
Puasa Ramadhan wajib dilakukan oleh setiap orang yang beragama Islam.
Sudah Baligh
Sudah baligh artinya telah mencapai usia pubertas dan bisa diukur dari sisi fisik maupun psikologis.
Oleh karena itu, setiap orang yang telah baligh wajib melaksanakan puasa Ramadhan.
Sehat Jasmani dan Rohani
Orang yang sedang sakit atau sedang menjalani perawatan medis, seperti misalnya ibu hamil, menyusui, dan orang yang sedang sakit, diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama Ramadhan.
Namun, setelah kondisi mereka membaik, maka mereka harus mengganti puasa yang tidak dilaksanakan tersebut.
Baca juga: 40 Ucapan Menyambut Ramadhan 2023, Penuh Doa dan Harapan
Syarat Sah Puasa
Niat Puasa
Setiap orang yang berpuasa harus berniat sebelum memulai puasa, baik itu niat di dalam hati maupun dengan lisan.
Puasa dari Fajar hingga Terbenamnya Matahari
Puasa dilakukan mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Tidak Melakukan Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Puasa akan batal apabila melakukan hal-hal yang membatalkannya, seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dan lain sebagainya.
Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Makan dan Minum
Makan dan minum dengan sengaja dan tanpa ada alasan yang dibenarkan dapat membatalkan puasa.
Berhubungan Suami Istri
Berhubungan suami istri yang dilakukan saat siang hari Ramadhan juga dapat membatalkan puasa.
Darah Menstruasi atau Nifas
Wanita yang sedang mengalami menstruasi atau nifas juga tidak diperbolehkan untuk berpuasa.
Mengeluarkan Cairan dari Tubuh
Muntah dengan sengaja atau keluarnya cairan dari tubuh seperti air mani, air liur, dan darah juga dapat membatalkan puasa.
Dalam melaksanakan puasa Ramadhan, setiap orang wajib mematuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Islam.
Hal ini penting dilakukan agar ibadah puasa dapat dilaksanakan dengan baik dan diterima oleh Allah SWT.